Black Cross: Januari 2011
BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Senin, 10 Januari 2011

Pray Until Something Happens!

Seorang laki-laki sedang tidur di pondoknya ketika kamarnya tiba-tiba menjadi terang, dan nampaklah Sang Juruselamat. Tuhan berkata padanya bahwa ada pekerjaan yang harus dilakukannya. Lalu Tuhan menunjukkan padanya sebuah batu besar di depan pondoknya. Tuhan menjelaskan bahwa ia harus mendorong batu itu dengan seluruh kekuatannya.

Hal ini dikerjakan laki-laki itu setiap hari. Bertahun-tahun ia bekerja sejak matahari terbit sampai terbenam, pundaknya sering menjadi kaku menahan dingin, ia kelelahan karena mendorong dengan seluruh kemampuannya. Setiap malam laki-laki itu kembali ke kamarnya dengan sedih dan cemas, merasa bahwa sepanjang harinya kosong dan sia-sia.

Ketika laki-laki itu mulai putus asa, si Iblispun mulai mengambil bagian untuk mengacaukan pikirannya "Sekian lama kau telah mendorong batu itu tetapi batu itu tidak bergeming. Apa kau ingin bunuh diri? Kau tidak akan pernah bisa memindahkannnya."

Lalu, ditunjukkannya pada laki-laki itu bahwa tugas itu sangat tidak masuk akal dan salah. Pikiran tersebut kemudian membuat laki-laki itu putus asa dan patah semangat. "Mengapa aku harus bunuh diri seperti ini?" pikirnya. "Aku akan menyisihkan waktuku, dengan sedikit usaha, dan itu akan cukup baik."

Dan itulah yang direncanakan, sampai suatu hari diputuskannya untuk berdoa dan membawa pikiran yang mengganggu itu kepada Tuhan."Tuhan," katanya "Aku telah bekerja keras sekian lama dan melayaniMu, dengan segenap kekuatanku melakukan apa yang Kau inginkan. Tetapi sampai sekarang aku tidak dapat menggerakkan batu itu setengah milimeterpun. Mengapa? Mengapa aku gagal?". Tuhan mendengarnya dengan penuh perhatian, "Sahabatku, ketika aku memintamu untuk melayaniKu dan kau menyanggupi, Aku berkata bahwa tugasmu adalah mendorong batu itu dengan seluruh kekuatanmu seperti yang telah kau lakukan. Tapi tidak sekalipun Aku berkata bahwa kau mesti menggesernya. Tugasmu hanyalah mendorong. Dan kini kau datang padaKu dengan tenaga terkuras, berpikir bahwa kau telah gagal. tetapi apakah benar? Lihatlah dirimu. Lenganmu kuat dan berotot, punggungmu tegap dan coklat, tanganmu keras karena tekanan terus- menerus, dan kakimu menjadi gempal dan kuat. Sebaliknya kau telah bertumbuh banyak dan kini kemampuanmu melebihi sebelumnya, meski kau belum menggeser batu itu. Tetapi panggilanmu adalah menurut dan mendorong dan belajar untuk setia dan percaya akan hikmatKu. Ini yang telah kau selesaikan."

Terkadang, ketika kita mendengar suara Tuhan, kita cenderung menggunakan pikiran kita untuk menganalisa keinginanNya. Sesungguhnya apa yang Tuhan inginkan adalah hal-hal yang sangat sederhana agar menuruti dan setia kepadaNya. Dengan kata lain, berlatih menggeser gunung-gunung, tetapi kita tahu bahwa Tuhan selalu ada dan Dialah yang dapat memindahkannya. Ketika segalah sesuatu kelihatan keliru, lakukan P.U.S.H. (PUSH = dorong). Ketika pekerjaanmu mulai menurun, lakukan P.U.S.H. Ketika orang-orang tidak berlaku seperti yang semestinya mereka perbuat, lakukan P.U.S.H. Ketika uangmu seperti "lenyap" dan tagihan-tagihan mulai harus dibayar, lakukan P.U.S.H.

P. Pray
U. Until
S. Something
H. Happens
P.U.S.H. = Pray Until Something Happens! (Berdoalah sampai sesuatu terjadi!)

(Anonim)

Minggu, 09 Januari 2011

Seperti apa Allah Bapa itu ?

Suatu hari Guru sekolah minggu memberikan tugas kepada murid-muridnya:
Seperti apa Allah Bapa itu?

"Untuk mudahnya, kalian harus melihat Dia sebagai seorang Bapa.. seorang
papi," ujar guru tsb.

Minggu berikutnya, guru tsb menagih PR dari setiap murid yang ada. "Allah
Bapa itu seperti Dokter!" ujar seorang anak yang papanya adalah dokter. "Ia sanggup menyembuhkan sakit penyakit seberat apapun!"

"Allah Bapa itu seperti Guru!" ujar anak yang lain. "Dia selalu
mengajarkan kita untuk melakukan yang baik dan benar."

"Allah Bapa itu seperti Hakim!" ujar seorang anak yang papanya adalah
hakim dengan bangga,"Ia adil dan memutuskan segala perkara di bumi."

"Menurut aku Allah Bapa itu seperti Arsitek. Dia membangun rumah yang
indah untuk kita di surga!" ujar seorang anak tidak mau kalah.

"Allah Bapa itu Raja! Paling tinggi di antara yang lain!"

"Allah Bapa itu pokoknya kaya sekali deh! Apa saja yang kita minta Dia
punya!" ujar seorang anak konglomerat.

Guru tsb tersenyum ketika satu demi satu anak memperkenalkan image Allah
Bapa dengan semangat. Tetapi ada satu anak yang sedari tadi diam saja dan
nampak risih mendengar jawaban anak2 lain.

"Eddy, menurut kamu siapa Allah Bapa itu?" ujar ibu guru dengan lembut. Ia
tahu anak ini tidak seberuntung anak2 yang lain dalam hal ekonomi, dan
cenderung lebih tertutup.

Eddy hampir2 tidak mengangkat mukanya, dan suaranya begitu pelan waktu
menjawab,"Ayah saya seorang pemulung... jadi saya pikir... Allah Bapa itu
Seorang Pemulung Ulung."

Ibu guru terkejut bukan main, dan anak-anak lain mulai protes mendengar
Allah Bapa disamakan dengan pemulung. Eddy mulai ketakutan.

"Eddy,"ujar ibu guru lagi. "Mengapa kamu samakan Allah Bapa dengan
pemulung?"
Untuk pertama kalinya Eddy mengangkat wajahnya dan menatap ke sekeliling
sebelum akhirnya menjawab,"Karena Ia memungut sampah yang tidak berguna
seperti Eddy dan menjadikan Eddy manusia baru, Ia menjadikan Eddy
anakNya."

Memang bukankah Dia adalah Pemulung Ulung? Dia memungut sampah-sampah
seperti saudara dan saya, menjadikan kita anak-anakNya, hidup baru bersama
Dia, dan bahkan menjadikan kita pewaris kerajaan Allah. Dan kesemuanya itu
bukanlah kebetulan semata. Saat kita tidak sadari, Dia dengan penuh
kasihNya telah memilih kita.

(Efesus 2:8)

You Are My Father

by True Worshippers (Glory to Glory)

Verse 1:
It doesn’t matter where I run, You’re there for me
It doesn’t matter what I’ve done Your love’s for me
You wipe away the tears, You lift me when I fall
My life is safe by the mercy of Your grace

Verse 2:
It doesn’t matter where I go, You walk with me
It doesn’t matter when I fall, You cover me
You wipe away the tears, You lift me when I fall
My life is safe by the mercy of Your grace

Chorus:
You are my Father, Provider
You’re my Deliverer
Your mercies embrace me, surround me
Through Your everlasting love
Father I worship You
Father I worship You
And Your love is for me
And Your love is for me
And Your love is forever



http://www.4shared.com/audio/sk-He68C/True_Worshippers_-_01_You_Are_.html

Tukang Rombeng

      Untuk orang seperti siapakah Dia datang? Untuk bilangan waktu manakah Dia menjelang? Berikut adalah kisah yang menunjukkan kepada siapa dan kapan Dia akan datang. Semuanya didasarkan oleh satu kata: Kasih!

      Menjelang fajar, pada suatu hari Jumat, saya melihat seorang pria muda, tampan, dan kuat,berjalan di lorong-lorong kota kami. Dia menarik gerobak yang penuh dengan pakaian baru sambil berseru dengan suara nyaring, "Rombeng!" Ah, udara berbau busuk dan cahaya yang muram itu dilintasi oleh suara musik yang indah. "Rombeng! Baju lama ditukar baju baru! Saya menerima baju rombeng! Rombeng!" . "Sekarang inilah keajaiban," pikir saya dalam hati, karena pria ini tinggi besar, dan lengannya kukuh seperti dahan pohon, keras dan berotot. Matanya menyorotkan kecerdasan. Apakah dia tidak dapat mencari pekerjaan yang lebih baik sehingga memilih menjadi tukang rombeng di kota yang kumuh?

      Saya mengikutinya karena keingintahuan saya yang besar. Dan, saya tidak kecewa. Tukang rombeng itu melihat seorang wanita duduk di beranda belakang. Dengan saputangan menutupi wajahnya, dia menangis, mengeluh dan mencucurkan ribuan tetes air mata. Lutut dan sikunya membentuk huruf X. Bahunya bergetar. Hatinya hancur. Tukang rombeng itu menghentikan gerobaknya. Dengan tenang, dia menghampiri wanita itu sambil menginjak kaleng-kaleng kosong,mainan rusak, dan barang rongsokan lainnya. "Berikan barang rombengmu," ujar tukang rombeng itu dengan sabar, "dan saya akan memberimu barang baru." Tukang rombeng itu melepaskan saputangan dari mata wanita itu. Wanita itu memandangnya, dan tukang rombeng itu meletakkan sebuah saputangan linen yang baru dan bersih ke telapak tangannya. Mata wanita itu beralih dari pemberian itu ke pemberinya. Kemudian, saat tukang rombeng itu menarik gerobaknya kembali, dia melakukan hal yang aneh: Dia mengusapkan saputangan yang penuh noda itu ke wajahnya sendiri, dan kemudian dia mulai menangis. Dia menangis begitu kerasnya seperti wanita itu sehingga pundaknya bergetar. Namun, wanita itu tidak lagi menangis. "Ini ajaib," ujar saya kepada diri saya sendiri, dan saya mengikuti tukang rombeng seperti seorang anak yang ingin membongkar suatu misteri.

      "Rombeng! Rombeng! Baju tua saya ganti dengan baju baru!" Tidak lama kemudian, ketika matahari makin tinggi, tukang rombeng itu mendatangi seorang gadis yang kepalanya dibalut. Mata gadis itu menatap kosong. Darah membasahi perbannya. Aliran darah mengalir di pipinya. Sekarang, tukang rombeng yang tinggi itu menatap gadis itu dengan rasa kasihan, dan dia mengeluarkan topi wanita dari gerobaknya. "Berikan perbanmu," ujarnya, "dan saya akan memberimu sebuah topi baru." Anak gadis itu hanya dapat menatap tukang rombeng dengan heran ketika dia mulai melepaskan perban dari kepalanya dan memasangnya di kepalanya sendiri. Kemudian, dia memasang topi baru itu di kepala gadis kecil itu. Dan, saya terperangah dengan apa yang saya lihat. Sekarang, ganti kepala tukang rombeng itu yang terluka. Di alisnya mengalir darah segar, darahnya sendiri! "Rombeng! Rombeng! Saya menerima barang rombeng!" teriak tukang rombeng yang kuat, cerdas tetapi menangis dan berdarah.

      Matahari menyilaukan mata saya dan tukang rombeng itu tampak semakin tergesa-gesa. "Apakah kamu mau bekerja?" tanyanya kepada seorang yang bersandar di tiang telepon. Pria itu menggelengkan kepalanya. Tukang rombeng itu mendesaknya, "Apakah kamu memiliki pekerjaan?" . "Kamu gila ya?" ujar orang itu sambil menyeringai. Dia tidak lagi bersandar di tiang telepon, tetapi membuka lengan bajunya dan menarik tangannya dari kantung jaketnya. Dia tidak mempunyai tangan. "Berikan jaketmu kepada saya dan saya akan memberimu jaket saya," perintah tukang rombeng itu. Suaranya memancarkan otoritas! Pria buntung itu melepaskan jaketnya. Demikian juga tukang rombeng itu. Dan, saya gemetar mengetahui apa yang saya lihat: lengan tukang rombeng itu melekat di jaketnya dan ketika pria buntung itu mengenakan jaket,lengan itu terpasang di pundaknya. Sekarang, tukang rombeng itu buntung sebelah tangannya. "Pergilah bekerja," ujar tukang rombeng itu.

      Setelah itu, tukang rombeng menjumpai seorang pemabuk yang berbaring pingsan di bawah selimut tentara. Pemabuk itu tampak tua dan memprihatinkan. Tukang rombeng itu mengambil selimut pemabuk itu dan membungkuskannya ke tubuhnya sendiri, lalu menyelimuti pemabuk tua itu dengan selimut baru. Dan, sekarang saya harus berlari supaya bisa mengikuti tukang rombeng itu. Meskipun dia menangis menjadi-jadi, darah bercucuran di wajahnya, menarik gerobak dengan satu lengan, tersandung, terjatuh berkali-kali, kelelahan, tua dan sakit, dia melangkah dengan kecepatan tinggi. Dengan "kaki laba-laba" dia menyusuri lorong-lorong kota itu. Saya terkejut melihat perubahan pria ini. Saya sedih melihat penderitaannya. Meskipun demikian, saya ingin melihat ke mana dia pergi dengan begitu tergesa-gesa dan saya juga ingin mengetahui apa yang membuatnya melakukan semua ini.

      Tukang rombeng yang sekarang bertubuh kecil dan tua itu pergi ke suatu tempat. Dia menghampiri sebuah lubang sampah. Saya ingin membantunya mengerjakan apa pun, namun saya menarik diri dan bersembunyi. Dia mendaki sebuah bukit. Dengan usaha yang keras, dia membersihkan sebuah tempat di bukit itu. Kemudian, dia menarik napas. Dia berbaring. Dia memakai sebuah saputangan dan jaket sebagai bantalnya. Dia menutupi tulang-tulangnya dengan selimut tentara. Dan, dia mati. Oh, saya menangis menyaksikan kematian seperti itu! Saya masuk ke sebuah mobil rongsokan dan menangis serta meratap seperti seorang yang tidak punya harapan, karena saya mulai mencintai tukang rombeng itu. Setiap wajah yang saya kenal memudar ketika saya melihat wajah tukang rombeng itu. Saya sangat menghargai tukang rombeng itu, tetapi dia mati. Saya menangis terus sampai jatuh tertidur. Saya tidak tahu - bagaimana saya bisa tahu? - bahwa saya tidur melewati Jumat malam dan Sabtu malam.

      Tetapi kemudian, pada Minggu pagi, saya tersentak bangun. Cahaya - sinar yang murni - menghunjam wajah saya yang kecut, dan saya mengerjapkan mata saya. Saya melihat keajaiban yang terakhir dan pertama. Tukang rombeng itu bangun, melipat selimutnya dengan amat hati-hati. Ada goresan luka di dahinya, namun dia hidup! Di samping itu, dia juga sehat! Tidak ada kesan sedih atau tua di wajahnya, dan semua rombengan yang berhasil dikumpulkannya tampak bersih dan bersinar. Saya tidak sanggup menatap semua itu lagi. Saya gemetar melihat semua itu. Saya berjalan mendekati tukang rombeng itu. Saya memberi tahu nama saya dengan rasa malu, karena saya adalah makhluk yang patut dikasihani di depannya. Kemudian, saya melepaskan pakaian saya di tempat itu, dan saya berkata kepadanya dengan penuh permohonan, "Beri saya pakaian baru." Dia memakaikan pakaian baru di tubuh saya. Saya menjadi ciptaan baru di tangannya. Tukang rombeng itu, tukang rombeng itu, tukang rombeng itu adalah Kristus!


(Yoh 10:11)

Batu & Mutiara

      Pada suatu ketika, hiduplah seorang pedagang batu-batuan. Setiap hari dia berjalan dari kota ke kota untuk memperdagangkan barang-barangnya itu. Ketika dia sedang berjalan menuju ke suatu kota, ada suatu batu kecil di pinggir jalan yang menarik hatinya. Batu itu tidak bagus, kasar, dan tidak mungkin untuk dijual. Namun pedagang itu memungutnya dan menyimpannya dalam sebuah kantong, dan kemudian pedagang itu meneruskan perjalanannya. Setelah lama berjalan, lelahlah pedagang itu, kemudian dia beristirahat sejenak. Selama dia beristirahat, dia membuka kembali bungkusan yang berisi batu itu. Diperhatikannya batu itu dengan seksama, kemudian batu itu digosoknya dengan hati-hati. Karena kesabaran pedagang itu, batu yang semula buruk itu, sekarang terlihat indah dan mengkilap. Puaslah hati pedagang itu, kemudian dia meneruskan perjalanannya. Selama dia berjalan lagi, tiba-tiba dia melihat ada yang berkilau-kilauan di pinggir jalan. Setelah diperhatikan, ternyata itu adalah sebuah mutiara yang indah. Alangkah senangnya hati pedagang tersebut, mutiara itu diambil dan disimpannya tetapi dalam kantong yang berbeda dengan kantong tempat batu tadi. Kemudian dia meneruskan perjalanannya kembali. Adapun si batu kecil itu merasa bahwa pedagang itu begitu memperhatikan dirinya, dan dia merasa begitu bahagia. Namun pada suatu saat mengeluhlah batu kecil itu kepada dirinya sendiri. "Tuan begitu baik padaku, setiap hari aku digosoknya walaupun aku ini hanya sebuah batu yang jelek, namun aku merasa kesepian. Aku tidak mempunyai teman seorangpun, seandainya saja Tuan memberikan kepadaku seorang teman". Rupanya keluhan batu kecil yang malang ini didengar oleh pedagang itu. Dia merasa kasihan dan kemudian dia berkata kepada batu kecil itu "Wahai batu kecil, aku mendengar keluh kesahmu, baiklah aku akan memberikan kepadamu sesuai dengan yang engkau minta". Setelah itu kemudian pedagang tersebut memindahkan mutiara indah yang ditemukannya di pinggir jalan itu ke dalam kantong tempat batu kecil itu berada. Dapat dibayangkan betapa senangnya hati batu kecil itu mendapat teman mutiara yang indah itu. Sungguh betapa tidak disangkanya, bahwa pedagang itu akan memberikan miliknya yang terbaik kepadanya. Waktu terus berjalan dan si batu dan mutiara pun berteman dengan akrab. Setiap kali pedagang itu beristirahat, dia selalu menggosok kembali batu dan mutiara itu. Namun pada suatu ketika, setelah selesai menggosok keduanya, tiba-tiba saja pedagang itu memisahkan batu kecil dan mutiara itu. Mutiara itu ditempatkannya kembali di dalam kantongnya semula, dan batu kecil itu tetap di dalam kantongnya sendiri. Maka sedihlah hati batu kecil itu. Tiap hari dia menangis, dan memohon kepada pedagang itu agar mengembalikan mutiara itu bersama dengan dia. Namun seolah-olah pedagang itu tidak mendengarkan dia. Maka putus asalah batu kecil itu, dan di tengah-tengah keputusasaannya itu, berteriaklah dia kepada pedagang itu "Oh tuanku, mengapa engkau berbuat demikian ? Mengapa engkau mengecewakan aku ?" Rupanya keluh kesah ini didengar oleh pedagang batu tersebut. Kemudian dia berkata kepada batu kecil itu "Wahai batu kecil, kamu telah kupungut dari pinggir jalan. Engkau yang semula buruk kini telah menjadi indah. Mengapa engkau mengeluh ? Mengapa engkau berkeluh kesah ? Mengapa hatimu berduka saat aku mengambil mutiara itu daripadamu ? Bukankah mutiara itu miliku, dan aku bebas mengambilnya setiap saat menurut kehendakku ? Engkau telah kupungut dari jalan, engkau yang semula buruk kini telah menjadi indah. Ketahuilah bahwa bagiku, engkau sama berharganya seperti mutiara itu, engkau telah kupungut dan engkau kini telah menjadi milikku juga. Biarlah aku bebas menggunakanmu sekehendak hatiku. Aku tidak akan pernah membuangmu kembali". 

       Mengertikah apakah maksud cerita di atas? Yang dimaksud dengan batu kecil itu adalah kita-kita semua, sedangkan pedagang itu adalah Tuhan sendiri. Kita semua ini buruk dan hina di hadapanNya, namun karena kasihnya itu Dia memoles kita, sehingga kita dijadikannya indah di hadapanNya. Sedangkan yang dimaksud dengan mutiara itu adalah berkat Tuhan bagi kita semua. Siapa yang tidak senang menerima berkat? Berkat itu dapat berupa apa saja dalam kehidupan kita sehari-hari, mungkin berupa kegembiraan, kesehatan, orangtua, saudara dan sahabat, dan banyak lagi. Apakah kita pernah bersyukur, setiap kali kita mendapat berkat itu? Dan apakah kita tetap bersyukur, jika seandainya Tuhan mengambil semuanya itu dari kita? Bukankah semua itu milikNya dan Ia bebas mengambilnya kembali kapanpun Ia mau? Bersyukurlah selalu kepadaNya, karena Dia tidak akan pernah mengecewakan kita semua.

(Yer 29:11-12)

Love...Hope...

Seorang wanita bertanya pada seorang pria tentang cinta dan harapan….

Wanita berkata ingin menjadi bunga terindah di dunia…..
Dan pria berkata ingin menjadi matahari….
Wanita tidak mengerti mengapa pria ingin menjadi matahari…..
Bukan kupu-kupu atau kumbang yang bisa terus menemani bunga….

Wanita berkata ingin menjadi rembulan…..
Pria berkata ingin tetap menjadi matahari…..
Wanita semakin bingung karena matahari dan bulan tidak bisa bertemu…..
Tetapi pria ingin tetap menjadi matahari……

Wanita berkata ingin menjadi burung phoenix….
Bisa terbang ke langit jauh di atas matahari….
Dan pria berkata bahwa ia akan slalu menjadi matahari…..
Wanita merasa kecewa…Ia sudah berubah tiga kali, namun pria tetap keras kepala, ingin tetap terus menjadi matahari tanpa mau ikut berubah bersama wanita….

Maka, wanita pun pergi….dan tak pernah lagi kembali tanpa pernah tau mengapa pria ingin tetap menjadi matahari….

Pria merenung sendiri dan tetap menjadi matahari….

Saat wanita jadi bunga, pria ingin menjadi matahari agar bunga dapat terus hidup…..
Matahari akan memberikan semua sinarnya untuk bunga agar ia tumbuh, berkembang dan terus hidup sebagai bunga yang cantik….
Lalu matahari tau ia hanya dapat memandang dari jauh, dan pada akhirnya kupu-kupu yang akan berada bersama bunga….
Inilah yang disebut kasih….yaitu memberi tanpa pamrih….

Saat wanita jadi bulan, pria tetap menjadi matahari agar bulan dapat terus bersinar megah dan di kagumi….
Cahaya bulan yang indah adalah pantulan cahaya matahari….tetapi saat semua makhluk mengagumi bulan, siapakah yang ingat kepada matahari??? Matahari rela memberikan cahayanya untuk bulan, walaupun ia sendiri tidak bisa menikmati cahaya bulan….dilupakan jasanya dan kehilangan kemuliaannya sebagai pemberi cahaya agar bulan mendapatkan kemuliaan tersebut…..
Ini disebut pengorbanan….menyakitkan namun sangat layak untuk cinta…..

Saat wanita menjadi phoenix yang dapat terbang tinggi jauh sampai ke langit bahkan di atas matahari, Ia rela melepaskan phoenix untuk pergi jauh….namun matahari akan selalu menyimpan cinta yang membara di dalam hatinya hanya untuk phoenix….Matahari akan selalu ada untuk phoenix kapanpun ia mau kembali….namun phoenix tidak selalu ada untuk matahari….tidak akan ada makhluk selain phoenix yang bisa masuk ke dalam matahari dan mendapatkan cintanya……
Ini disebut juga dengan kesetiaan…..walaupun di tinggal pergi dan di khianati, namun tetap menanti dan mau memaafkan….

Pria takkan menyesal menjadi matahari bagi wanita….yang slalu bisa memberikan kasih, pengorbanan dan kesetiaan…

Rabu, 05 Januari 2011

Say to You

by Saykoji

And I gotta say to you
gotta stay close to you
and I know about this baby, coz I knew you
we were always meant to be together
we're married, you and me through the worst and better
lama terasa cita cita kita terpendam
lama terangnya sinar cinta kita terendam
but now I have that special ring on my finger
we're together now baby you dont have to linger
as I walk through the day and I meant everyday
i'm so proud to be married and I just want to say
that I have the most beautiful wife in the world
the most precious blessing I got from the Lord
Tuhan, setiap hari ku bersyukur padaMu
kupegang setiap janji dan kata kataMu
semua yang di bawah langit ada waktunya
termasuk istri tercintaku, cinta satu-satunya

And I gotta say to you our journey is long
and along the way baby, I could be wrong
but I would do my best to fix it
it's all love and commitment, we just gotta mix it
mungkin ku tak setampan, segagah arjuna
ku hanya manusia, ku tak akan sempurna
tapi cintaku berasal dari mata air kekal
ketulusan hatiku sayang, tak bisa disangkal
if everybody else thinks we couldnt make it
they say marriage life is hard we couldnt take it
i'm a say that there might be tears and fights
but our love is guided with the heaven's lights
kita menikah, bukan hanya nafsu semata
tapi nurani kita yang masing masing berkata
hidup miliki arti saat kita bersama
dan sejak kita menikah, hidup tak pernah sama

Ku tak ingin membuat lagu cinta yang sedih
apalagi lagu lagu cengeng yang pedih
I wanna make people smile, make you happy
honey I just want you to be happy to have me
kalau kalian ingin tunjukkan rasa cinta
kalau ada somebody special yang kalian pinta
look into her or his eyes, tatap matanya
you just gotta say some words, ini kata katanya



http://www.4shared.com/audio/ZzBlWQuN/Saykoji_-_12_Say_To_You.html

What Would Jesus Do ?

Thax Father JC,akhirx blog ini jd juga..aahhaayyy...

Liat gelang yg ada di tangan kiri ini, jd punya inspirasi mo nulis ttg apa :)

Yupz...ttg gelang WWJD warna hitam yg dah ku pake dr kelas 1 SMA...kira2 umurx d tangan ku dah 7 taon lebih..benda yg slalu jadi teman semasa jatuh bangun dari SMA smpe lulus kuliah S1...Awalnya gelang ni di dapat dr mantanx echy (my sista) yg skrg dah berpulang ke pangkuan Bapa d Sorga... Wktu itu lg tren gelang rohani dr bahan kain yg ada tulisanx, entah W.W.J.D, P.U.S.H, F.R.O.G, etc..karna trtarik utk ikut tren wktu itu,yaa ku pesan 1 gelang WWJD warna hitam, yg smpe detik ini msh bertahan melingkar d tangan kiri...

Awalx nda ngeh’ knp gelangx bs jd tren wktu itu? WWJD itu singkatan dr apa?? & artix apa???? butuh wktu 1 taon lebih bru bs mengerti apa makna dr singkatan W.W.J.D. yg sbnarnya...gelang yg dlu d pake hax utk sekedar gaya coz lg tren, yg skrg dah jd gelang yg memotivasi diri ku utk slalu brusaha menjadi berkat buat org lain...

Karna mungkin para pembaca blog ini ada yg blm tau sejarah dr WWJD, jd skrg bs crita sejarahx dr majalah rohani yg dlu prnh ku baca..

Di simak yee brota & sista...smoga bs jd renungan pribadi masing2 nantix & jadi berkat bagi yang baca,buat dibagi k tmn2 yg laen yg sering pake pernak/ik WWJD :)


Istilah WWJD alias What Would Jesus Do? muncul pertama kali sebagai judul buku yg ditulis oleh Charles M.Sheldon. Charles rupa2nya terinspirasi oleh pengalaman pribadinya sbg seorg pendeta muda di Topeka, Kansas. Charles yg aktif sbg pekerja sosial, suatu kali dpt dorongan utk menyamar sbg seorg pengangguran yg hidup di jalanan. Charles benar2 kaget & shock berat karena dia mendapati kalo org2 yg mengaku Kristen ternyata nda peduli dan kurang bertanggung jawab. Hasil dari ‘pembongkaran’ kasus yg unik pd org Kristen di kotanya, membuat Charles menulis IN HIS STEPS dan membacanya dgn suara keras di tengah2 jemaat. Dipublikasikan utk pertama kalinya pd thn 1897 & dgn cepat jadi best seller yg memberkati hidup jutaan org di seluruh dunia yg telah lama bertanya "What does it really mean to be a Christian?" (Apa sih makna sebenarnya jadi org Kristen?)

Buku IN HIS STEPS kemudian dicetak luas dgn judul What Would Jesus Do?, mengisahkan ttg kehidupan org Kristen di kota Raymond. Diawali dgn Pendeta Henry Maxwell yg sedang mempersiapkan khotbah utk hari Minggu di First Church. Keasikannya pagi itu tiba2 ‘terganggu’ dgn kedatangan seorg gelandangan muda yg meminta pekerjaan karena baru saja dipecat. Apa jawab Henry?: "Saya tdk tau apa2. Maafkan, saya sangat sibuk pagi ini". Ironisnya, tema khotbah yg sedang dibuat Henry hari itu Following Christ. Intinya pengikut Yesus hrs sungguh2 bertobat & meneladani Yesus. (Wewh! What a great sermon??! hypocrite!!! -_-‘)

Minggunya, baru saja Henry mau menutup khotbahnya, tiba2 sosok gelandangan yg Jumat pagi dtg ke rumah Henry itu berdiri dari tengah2 jemaat & bikin kaget seisi gereja! Dia berkata: "…Saya tdk mabuk & tdk gila. Saya tdk berbahaya tapi mgkn tdk lama lagi saya mati. Saya kehilangan kerjaan 10 bulan yg lalu.. Saya tdk mengeluh cuma berbicara kenyataan. Saya ingin bertanya, apa maksud Yesus waktu dia bilang "FOLLOW ME"?. Pendeta tadi blg kita harus ikuti jejak Yesus, yaitu ketaatan, iman, kasih dan keteladanan. Tapi saya tdk dengar pendeta itu menjelaskan apa yg dia maksudkan terutama ttg keteladanan. Apa sih yg org kristeh maksudkan dgn: mengikuti jejak Yesus?".

Si gelandangan berbalik ke arah mimbar tempat Henry berdiri. "…Saya bingung apa mksd kalian bernyanyi ‘Aku ikut Dia di segala jalan?’. Apa kalian bermaksud mau menderita, menyangkal diri dan coba utk menyelamatkan yg tersesat, spt yg saya mengerti dari seorg Yesus? …Istri saya mati 4 bulan yg lalu.. Anak saya terpaksa tinggal dgn keluarga lain sampai saya dpt kerja. Bagaimanapun saya bingung melihat byk org Kristen hidup mewah dan bernyanyi ‘Yesus, aku pikul salib dan ikut Engkau’, lalu mengingat istri saya yg mati di rumah gembel di New York City.. Tentu saya tdk berharap kalian mencegah org dari mati kelaparan, kurang gizi karena ada lima ratus org di kota ini. Tapi apa arti mengikut Yesus? … Saya harap saya tdk cukup untuk mengerti. But, WHAT WOULD JESUS DO? (apa yg akan Yesus lakukan?) … Sepertinya seakan2 org di gereja besar punya baju & rumah bagus, uang utk bermewah2, pergi liburan, dll. Sementara org2 di luar gereja, ribuan org mati di rumah gembel, menggelandang di jln cari kerja & tdk punya piano ato lukisan di rumah, hidup dlm kesengsaraan, kemabukan & dosa".

Tiba2 laki-laki itu bergerak menuju ke depan lalu jatuh tak sadarkan diri. Dokter West memeriksanya segera, ternyata dia mengalami gangguan pd jantung. Peristiwa minggu itu benar2 jadi sensasi diantara jemaat First Church. tak ada topik lain yg dibicarakan selain apa yg terjadi saat itu. Namun seminggu saja, laki-laki itu meninggal dgn ucapannya yg terakhir pd Pendeta Henry, "Saya tdk akan melihatnya lagi. Anda telah begitu baik pd saya. Bagaimanapun saya merasa seolah2 inilah yg akan Yesus lakukan.."

Setelah kejadian itu, Pendeta Henry Maxwell benar2 tertampar dan berubah. Setelah mengalami pertobatan pribadi, Henry menantang jemaatnya, "Saya ingin sukarelawan dari First Church yg akan berjanji pd dirinya sendiri, sungguh2 & jujur, utk sepanjang tahun ini, tdk akan pernah melakukan APAPUN juga TANPA terlebih dulu menanyakan pertanyaan 'WHAT WOULD JESUS DO?' (apa yg akan Yesus lakukan?)". Di luar dugaan, justru respon dtg dari anggota jemaat yg adalah org2 yg paling berpengaruh. Wanita pewaris kekayaan, pemilik surat kabar, presiden salah satu universitas lokal, dan org tercantik di kota itu. Mereka sama2 berikrar utk melangkah pd iman yg baru, keKristenan yg sejati, yg tdk hanya mengubah sebagian org tapi seisi kota Raymond, New York City. Mereka tdk lagi menuruti kehendak sendiri tapi selalu memikirkan apa yg akan Yesus buat kalo seandainya Yesus ada di posisi mereka dlm mengambil keputusan ato bertindak. Mereka sampe rela terancam bangkrut gara2 tdk mau berbohong, ada yg menolak cowok kaya tapi tdk cinta Tuhan. Mereka semua yg berkomitmen, berubah jadi tdk egois dan menyangkal keinginan pribadi hanya untuk 1 kalimat, ‘What Would Jesus Do?’


How ‘bout you???

Kalo ada dr teman2 yg masih pake aksesoris WWJD hax sekedar untuk gaya ato ikut tren, bs di koreksi lg alasanmu pake WWJD. Apa hanya untuk memuliakan dirimu sndiri ato jadi salah satu komitmen penting dlm hidupmu buat mengikuti jejak Kristus...ingat bro’,jgn sampe arti dr WWJD brubah jadi What Would Judas Do...!! :)

Smoga tulisan d blog ini bs jadi berkat utk kita semua..

Keep Shining!!! :)
God bless...